Friday, September 28, 2007

Pengantar Media Pembelajaran

Pengantar Media Pembelajaran
Sep 11th, 2007 by Brs Mustolih Edit
Mustolih
Bagaimana guru memandang peranan media dan teknologi di kelas bergantung pada bagaimana sesorang belajar. Setengah babad yang lalu, ada beberapa teori pembelajarn yang dominan. Masing-masing memepunyai inplikasi untuk pembelajaran pada umumnya dan untuk kegunaan teknologi secara khusus. Dengan singkat kita akan mensurvei setiap perspektif utama pada pembelajaran dan mendiskusikan implikasinya. Teori belajar dan bagaimana dampaknya keputusan pengajaran didiskusikan lebih detail oleh Driscoll.
Perspektif Behaviorist
Pada pertengahan tahun 1950, focus penelitian pembelajaran mulai mengalami pergeseran dari desain stimulus (komunikasi) ke respon pembelajar ke stimuli. Pada garis terdepan dari pergerakan ini adalah B. F. Skinner, seorang psikolog dari Harvard University. Skinner seorang pencetus aliran behaviorisme tetapi dengan suatu perebdaan penting: dia tertarik pada perilaku sukarela, seperti pelajaran ketrampilan baru, dibandingkan perilaku refleksif seperti yang diilustrasikan oleh Pavlov. Dia menggambarkan bahwa perilaku organisme dapat dibentuk dari penguatan, atau penghargaan, keinginan merespon/menanggapi lingkungan. Skinner berdasarkan teori belajarnya, yang diketahui sebagai teori penguatan, pada suatu eksperimen dengan merpati, dan dia memberi alas an abhwa prosedur yang sama bias digunalkan/dilakukan pada manusia. Hasilnya adalah kemunculan pembelajaran berprograma, suatu teknik [dari;ttg] terkemuka suatu pelajar melalui suatu rangkaian langkah-langkah intervi [bagi/kepada] suatu [yang] diinginkan tingkat capaian. Tidak sama dengan riset pelajaran lebih awal, Pekerjaan pengupas kulit memimpin secara langsung [bagi/kepada] disain intervi yang ditingkatkan
Perspektif Konstruktivis
Konstruktivisme adalah suatu pergerakan yang meluas di luar kepercayaan [menyangkut] cognitivist. Konstruktivisme mempertimbangkan bahwa ikatan sisiwa pada pembelajaran bermakna sebagai inti sari dari pembelajaran. Pergeseran dari transfer informasi pasif ke pemecahan masalah secara aktif. Konstruktivisme menekankan bahwa pelajar menciptakan penafsiran mereka sendiri dari dunia informasi. Perspektif konstruktivisme berlawanan dengan perspektif behaviorisme atau kognitif, yang percaya bahwa pikiran dapat dipetakan oleh guru.
Siswa meletakkan pengalaman belajar dengan pengalaman mereka sendiri dan tujuan pembelajaran bukan untuk mengajarkan informasi tetapi menciptakan situasi sedemikian sehingga siswa sisiwa menginterpretasikan informasi untuk pemehaman mereka sendiri. Peranan guru bukanlah untuk membagikan fakta tetapi untuk menyediakan para siswa dengan jalan untuk memasang pengetahuan. Para siswa terlibat dalam tugas asli yang berhubungan dengan konteks bermakna